PELEPASAN - Simbolis pelepasan mahasiswa KKN Unwai oleh Rektor Unwar dan Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Provinsi Bali.
UNIVERSITAS Warmadewa (Unwar) melepas mahasiswa KKN, Kamis (20/7) kemarin. Mahasiswa tersebut akan diterjunkan ke Kabupaten Karangasem dan Kota Denpasar. KKN merupakan wujud kepedulian Unwar untuk berpartisipasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di samping itu, KKN merupakan tugas pokok dalam melaksanakan program Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya di bidang pengabdian kepada masyarakat.
"KKN juga merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa Unwar yang diselenggarakan oleh lembaga universitas. Oleh karena itu, kegiatan KKN Unwar akan rutin dilaksanakan tiap tahun baik sifatnya insidental maupun terprogram," ujar Ketua Panitia KKN Unwar 2017 Dr. Ir. I Ketut Irianto, M.Si.
Rektor Unwar Prof. Dr. Dewa Putu Widjana, DAP&E. Sp.Park. mengatakan, sebelum mahasiswa diterjunkan ke masyarakat, panitia KKN telah mempersiapkan mereka agar pelaksanaan KKN bisa berjalan dengan baik. Ia minta mahasiswa menerapkan konsep bekerja bersama masyarakat. "Ini prinsip working with community, bukan for, community. Salah satu indikator keberhasilan KKN adalah apabila mampu menyelesaikan masalah bersama masyarakat," ujarnya.
Selama ini kesan KKN adalah mahasiswa membawa uang dan proyek. Dengan konsep bekerja bersama masyarakat, ia berharap dapat menghilangkan image tersebut. Maka dari itu, sebelum terjun melakukan KKN, Unwar melakukan identifikasi masalah dan survei masalah. Setelah mengetahui permasalahan yang ada, baru kemudian diangkat menjadi tema.
Dalam pelaksanaan KKN, mahasiswa harus benar-benar mengimplementasikan ilmu pengetahuan, skill dan kemampuam berinteraksi pada kondisi yang riil. Dengan demikian, KKN bisa memberikan pengalaman penting terutama berinteraksi bersama masyarakat. "Karena tidak gampang. Kalau tidak dilatih kemampuan berinteraksinya dengan masyarakat, belum tentu mereka berhasil," ungkapnya.
Untuk dapat berinteraksi dengan masyarakat, lanjut Prof. Widjana, diperlukan beberapa lifeskill antara lain kemampuan berpikir dan berkomunikasi. Lifeskill tambahan yang diperoleh mahasiswa diharapkan dapat, digunakan untuk terjun dalam kehidupan masyarakat.
Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Provinsi Bali Drs. A.A. Gde Oka Wisnumurti, M.Si. menyatakan, setelah acara pelepasan ini, mahasiswa akan diterjunkan ke Karangasem dan Denpasar. Ia berharap kehadiran mahasiswa di desa tidak menjadi masalah, tidak membuat masalah dan tidak membebani masyarakat. "Jadi problem solver di desa. Kehadiran mahasiswa harus bisa meringankan dan memecahkan masalah masyarakat, memecahkan masalah tanpa masalah," jelasnya.
KKN merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya dalam bidang pengabdian masyarakat dan pembelajaran. KKN adalah momen bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan teori yang didapatkan untuk memetakan persoalan yang ada di desa, lalu bersama-sama masyarakat memecahkan masalah. Mahasiswa tidak hanya dijejali ilmu di kelas dalam bentuk teori-teori. "Jadi, ada dua penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam KKN ini, yaitu pembelajaran mahasiswa di tengah-tengah masyarakat dan kehadiran mahasiswa mengabdi kepada masyarakat." imbuhnya.
Selain bermanfaat bagi mahasiswa, KKN juga berguna buat masyarakat karena masyarakat perlu sentuhan. Sentuhan ini tidak saja dalam bentuk program pemerintah, tetapi juga program yang dikembangkan oleh community, di antaranya mahasiswa dan perguruan tinggi.
Bali Post Jumat Paing, 21 Juli 2017