SEMINAR - Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri A.A. Gede Oka Wisnumurti membuka seminar nasional public speaking didampingi perwakilan Rektor Unwar, Presiden BEM Unwar dan Ketua Panitia.
BADAN Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Warmadewa (Unwar) menyelenggarakan Seminar Nasional Public Speaking dengan tema "Berani Berbicara dan Tunjukkan Kualitas Dirimu Melalui Public Speaking", Sabtu (17/6). Generasi muda zaman sekarang yang banyak mengalami permasalahan terutama berkomunikasi di depan khalayak umum menjadi latar belakang diadakannya seminar ini.
Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri AA. Gede Oka Wisnumurti, M.Si, menjelaskan. Universitas Warmadewa dibangun dengan spirit-spirit hasil ekstrak dari Sri Kesari Warmadewa sebagai Raja Bali pertama. Dari ekstrak nilai-nilai yang dibangun oleh Raja Bali pertama itu, ditemukan tujuh kekuatan yang digunakan Sri Kesari Warmadewa ketika menjadi raja. Tujuh kekuatan itulah yang kami gunakan sebagai spirit bagi Universitas Warmadewa dan civitas Akademika Unwar,"
Spirit pertama adalah Ketuhanan. Setiap insan Unwar harus menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan atau religius. Selanjutnya membangun kepemimpinan asía bratha, menjunjung tinggi integritas, kejujuran, menjaga kebinekaan, menghormati keberagaman serta unggul dalam berkarya, berpikir dan bertindak. "Semua nilai tersebut diinternalisasi ke dalam diri setiap civitas akademi ka," ujarnya.
Oleh karena itu, melalui seminar ini ia berharap mahasiswa Unwar mampu menginternalisasi dan mengimplementasikan sapta bayu ke dalam setiap aktivitas dirinya. Salah satunya melalui public speaking yang saat ini sedang digalakkan di lingkungan mahasiswa. "Bagaimana mahasiswa dapat menyampaikan pemikiran dan gagasan jika tidak memiliki keterampilan public speaking yang baik," ungkapnya.
Public speaking merupakan modal yang tidak hanya bagi mahasiswa tetapi juga seluruh civitas akademika Unwar, baik dosen maupun karyawan. Mereka harus memiliki keterampilan dalam public speaking karena merupakan kata kunci dalam berinteraksi dengan lingkungan dan siapa pun.
Pembicara dalam seminar, Putu Shanti Sastra, mengatakan public speaking adalah kebutuhan untuk semua profesi. Jika seseorang hanya memiliki kecerdasan intelektual tanpa mempunyai keterampilan public speaking, pesan tidak bisa disampaikan dengan baik. "Public speaking yang baik adalah cara menginformasikan sesuatu dan bisa meyakinkan seseorang hingga menyentuh emosi kemudian mengajak seseorang mengikuti apa yang kita mau tanpa ada keterpaksaan," paparnya.
Narasumber lainnya, Charles Bonar Sirait, dalam materinya membawakan tentang pentingnya mahasiswa mengemukakan ide, gagasan dan presentasi. "Ketika masuk industri bisnis, mereka akan menjadi profesional, karyawan, atau mungkin menjadi unsur lain di masyarakat. Jadi, mereka harus mampu menyampaikan ide dan gagasannya semenarik dan sesingkat mungkin," sebutnya.
Hal itu merupakan salah satu cara meningkatkan personal image dan capital atau value mahasiswa. "Brand mereka akan naik ketika mampu mempresentasikan ide dan gagasan secara baik," tegasnya. Selain itu, mahasiswa harus mengetahui materi, topik atau research, mengeluarkan angka, data dan fakta serta memberikan rekomendasi serta kesimpulan.
Bali Post. Senin Kliwon, 19 Juni 2017